The metabolic organization of both normal and malignant prostate cellular phenotypes involves some unusual and surprising features. In particular, both conditions exhibit ratios of NADH/NAD+ and NADPH/NADP+ charactersitic of high oxidative states despite a chronic shortage of O2 in both conditions. In this paper, we observe that, in prostate cancer cells, the oxidizing power of the fatty acid synthesis (FAS) pathway is so large that redox is stabilized more favorably (more oxidized) than in normal prostate cells. This FAS‐facilitated redox improvement (...) occurs despite the fact that malignant cells are more O2 limited and therefore express more hypoxia inducible factor 1 (HIF1) and express hypoxia‐regulated genes more robustly. This unusual metabolic situation clearly separates direct regulatory effects of redox balance from secondary effects of hypoxia per se. The physiological significance of the FAS pathway is thus the harnessing of its oxidizing power for improving redox balance despite conditions of more extreme hypoxia. Similar hypoxia defense strategies are found in animal species that are unusually tolerant to oxygen lack. Our hypothesis is that the metabolic organization in the “low zinc, low citrate” phenotype reflects an hypoxia‐defense adaptation geared toward redox balance, with prostate cancer cells being relatively more oxidized, even if more hypoxic, than normal prostate cells. Recognition and understanding of these redox balancing and hypoxia defense functions may lead to new intervention strategies by developing new intracellular targets for prostate cancer therapy. BioEssays 24:749–757, 2002. © 2002 Wiley Periodicals, Inc. (shrink)

Pada musim semi, entah kenapa, tidak banyak ikan. Karena tangkapannya sangat tidak stabil, Pekakak mulai berpikir. Lalu membuat beberapa rencana. Dengan otoritas komandonya, dia memanggil Bangau: – Ini adalah musim penangkapan ikan yang sangat sulit. Jika kita ingin kenyang, kita harus membuat usaha patungan. Bangau mengangguk, menambahkan: - Saya setuju; mari kita beternak ikan kakap putih dan ikan mas krusia. Jenis ini berumur panjang dan sangat produktif. Pekakak dan Bangau sepakat untuk berbagi tugas beternak, dan tidak ada diskriminasi yang diizinkan. (...) Namun imbalannya berbeda: Pekakak bertanggung jawab untuk ikan kakap putih dan, dengan demikian, dapat memiliki lebih banyak ikan kakap putih, sedangkan Bangau mendapat ikan mas krusia. Siapapun yang memelihara ikan mana yang lebih banyak akan menikmati 80% dari panen akhir ikan tersebut. Keduanya akan mengevaluasi dan membagi produk ternak pada akhir musim beternak. Ini berarti mengantongi sendiri ikan hasil usaha patungan untuk diri sendiri itu dilarang. (shrink)

Suatu pagi di musim panas, desa burung diselimuti keheningan. Semua orang sibuk mendengarkan pengembara baru. Burung pengembara ini berasal dari keluarga yang tidak jelas; bulunya berwarna-warni, gerak-geriknya lucu, dan ilmunya baru. Dia bercerita seolah-olah sedang memberi ceramah, tepat sekali, warga desa memanggilnya burung Guru – orang yang menjawab setiap pertanyaan aneh warga desa yang rajin belajar. Burung pelatuk telah belajar menangkap cacing di sore hari, sehingga mereka tidak perlu bangun pagi. Burung pipit sekarang tahu cara mencuri beras dari gudang saat (...) sawah mulai kering. Bulbul, sementara itu, telah mengambil kesempatan berkumpul untuk memamerkan kecantikan dan fashion mereka… . (shrink)

Pekakak selama ini tinggal di gua galiannya sendiri di tepi kolam, tapi sekarang dia memutuskan bahwa dia membutuhkan rumah baru. Dia melakukan tur keliling desa untuk melihat bagaimana burung-burung lain membangun rumah mereka. Dia mengunjungi Tuan Pipit, yang tinggal di pohon pinus yang bersiul. Bagian depan bangunannya tampak indah, dan lokasinya yang tinggi memberikan ventilasi yang baik. Tapi, semakin lama dia menginap, dia jadi semakin pusing. Hembusan angin apa pun yang menerpa membuat seluruh struktur bangunan bergetar seolah-olah akan hancur berantakan.

Introduction, by G. Holton.--Three eighteenth-century social philosophers: scientific influences on their thought, by H. Guerlac.--Science and the human comedy: Voltaire, by H. Brown.--The seventeenth-century legacy: our mirror of being, by G. de Santillana.--Contemporary science and the contemporary world view, by P. Frank.--The growth of science and the structure of culture, by R. Oppenheimer.--The Freudian conception of man and the continuity of nature, by J. S. Bruner.--Quo vadis, by P. W. Bridgman.--Prospects for a new synthesis: science and the humanities as complementary (...) activities, by C. Morris.--A humanist looks at science, by H. M. Jones. (shrink)

Consciousness has long been a subject of interest in philosophy and religion but only relatively recently has it become subject to scientific investigation. Now, more than ever before, we are beginning to understand this mental state. Developmental psychologists understand when we first develop a sense of self; neuropsychologists see which parts of the brain activate when we think about ourselves and which parts of the brain control that awareness. Cognitive scientists have mapped the circuitry that allows machines to have some (...) form of self awareness, and neuroscientists investigate similar. (shrink)